-->

Sunday, June 24, 2012

ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

A. Alam Semesta
Jika kita berada di suatu tempat yang tinggi di luar kota, jauh dari sinar gemerlapan kota dan pada saat itu tidak ada bulan dan langit bebas dari awan, maka akan tampak bintangbintang. Jika -kita menggunakan teropong binokular atau teleskop, jumlah bintang yang kita lihat semakin banyak. Pengamatan lebih lanjut yang dilakukan oleh para ahli Astronomi dengan menggunakan alat-alat atau instrumen mutakhir menunjukkan bahwa di alam semesta terdapat bintang-bintang yang beredar mengikuti suatu pusat yang berupa suatu kabut gas pijar yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satu sama lain (cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk Matahari kita, yang selanjutnya disebut galaksi. Galaksi itu ternyata tidak satu, tetapi beribu-ribu jumlahnya. Galaksi di mana Bumi kita berinduk diberi nama Milky Way atau Bhima Sakti. Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya 10" atau 100 miliar, dan salah satu di antaranya adalah Matahari. Matahari merupakan pusat tata surya kita. Kumpulan bintang-bintang di dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa.

B. Susunan Tata Surya
Telah disebutkan bahwa matahari adalah salah satu dari 100 milyar bintang di dalam Galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat Bhima Sakti. Pada zaman Yunani kuno, seorang ahli filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan, dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan Geosentris ini selama 14 abad lamanya dianut orang. Pada waktu itu, pengamatan secara kasar orang-orang Yunani telah dapat mengenal 5 planet, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus.  Merkurius dan Venus disebut planet dalam, sedangkan Mars, Yupiter, dan Saturnus yang berada di luar garis edar Matahari disebut planet luar. Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia bernama Nikolas Kopernikus berhasil mengubah pandangan salah yang telah dianut berabad-abad lamanya. Menurut Kopernikus, Bumi adalah Planet, dan seperti halnya dengan planet yang lain, beredar.
Di samping planet dan satelit, benda angkasa lain yang juga beredar mengelilingi Matahari adalah komet-komet, meteor-meteor, debu, dan gas antar planet. Suatu sistem di mana benda-benda langit beredar mengelilingi Matahari sebagai pusat disebut sistem tata
surya. Peredaran planet mengelilingi Matahari disebut gerak revolusi. Di samping itu, planetplanet beredar mengelilingi sumbunya yang disebut rotasi. Adanya gerak rotasi pada bumi dan planet menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam pada bumi dan planet-planet. Dilihat dari selatan, gerak revolusi maupun gerak rotasi planet-planet berlawanan arah jarum jam, atau dari Timur ke Barat, ada beberapa yang searah jarum jam. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi, sedang waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi. Untuk bumi, kala revolusinya adalah 1 tahun (365 1/4 hari), sedangkan kala rotasinya 1 hari  (24 jam).
Yupiter merupakan planet yang terbesar, sedangkan Merkurius merupakan planet terkecil  (di luar Asteroida). Pluto mempunyai massa jenis paling besar dibandingkan planet yang lain. Saturnus mempunyai massa jenis paling kecil, dan lebih kecil dari massajenis air sehingsa Saturnus akan terapung di dalam air. Semakin jauh planet dari Matahari, semakin besar kala revolusinya. Sepintas lalu. tidak ada kaitan antara kala rotasi planet dengan massa, garis tengah, massa jenis dan jaraknya terhadap Matahari.

No comments:

thankiess dear :)